Senin, 23 November 2009

kleptomania terjadi pada anak-anak

Kleptomania Terjadi Pada Anak-Anak

Kleptomania adalah klepto diartikan sebagai suatu kecendrungan yang dimiliki seseorang untuk mengambil benda-benda milik orang lain, dengan atau tanpa sepengetahuan orang tersebut. Mania berarti dilakukan berulang kali dan menjadi suatu kebutuhan untuk orang tersebut. Kleptomania sebenarnya sama saja dengan mencuri karena intinya adalah mengambil milik orang lain. Kleptomania sebenarnya bukanlah suatu kecendrungan yang dibawa sejak lahir, namun hal tersebut terjadi karena proses pengkondisian diri lingkungan sosial. Jika dibiarkan dan tidak ditangani maka seiring dengan usia, perilaku kleptomania akan berkembang menjadi perilaku-perilaku buruk yang lain seperti berkata bohong, menyangkal, menyalahkan orang lain, tidak bertanggung jawab dan memanipulasi fakta yang kesemuanya akan bermuara pada pembentukan sifat kurang peka terhadap perasaan orang lain atau yang lebih parah adalah tingkah laku yang anti sosial atau psikopat..

Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. Penyakit ini pada umum muncul usia 5-6 tahun atau sebelum sekolah. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid, atau borderline personality disorder. Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatic dan keracunan karbon monoksida.

 Cara untuk terhindar dari kleptomania

1. Menanamkan konsep kepemilikan
Dengan memahami konsep kepemilikan maka anak akan bertanggung jawab dengan barang-barang miliknya dan menghormati barang orang lain. Jika dia menginginkan barang orang lain, anak harus minta izin terlebih dahulu. Untuk mengasah empatinya, diskusikan dengan anak apa yang dia rasakan jika barang yang dimilikinya diambil oleh orang lain tanpa izin.

2. Membiasakan bersikap jujur
Tanamkan pada anak untuk selalu berkata dan bersikap jujur karena itu adalah modal untuk mendapatkan kepercayaan orang lain.

3. Menjadi teladan
Orang tua harus menjadi contoh yang baik karena mereka selalu melihat apa yang orang tua lakukan.

4. No labelling
Jangan kacaukan upaya perbaikan sikap anak dengan mengungkit-ungkit peristiwa pencurian yang telah dia lakukan, apalagi ditambah dengan memberikan julukan "si klepto" atau "tukang nyuri" karena saat dipanggil dengan julukan tersebut maka dia akan berperilaku sesuai dengan julukannya.

5. Ingatkan bahwa selalu "ada yang Maha Melihat"
Dengan memberikan pendidikan agama sejak dini, kita bisa memasukkan konsep Ketuhanan dan mengingatkan anak bahwa dimanapun mereka berada, tidak akan pernah sendirian karena Tuhan selalu melihat apa saja yang mereka lakukan. Dan Tuhan akan menyayangi anak-anak yang berbuat baik.

Keberhasilan dalam penanganan masalah ini sangat tergantung pada konsistensi, kesabaran dan kekompakan keluarga serta orang-orang di sekitar seperti guru dan kerabat. Dan ingatlah bahwa tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kleptomania

Tidak ada komentar: