A.Pandangan Allport tentang manusia
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tidak sadar,kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Akan tetapi, dia percaya bahwa kekuatan-kekuatan yang tidak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang sangat penting pada tingkah laku orang dewasa yang neoritis. Akan tetapi individu-individu yang sehat berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu
Allport juga mengemukakan bahwa dengan memakai model mesin,hewan,anak-anak,tidak didapatkan dasar yang cukup kuat untuk menyusun teori yang bermanfaat mengenai tingkah laku manusia. Dapat dicatat bahwa sikap individu pada tingkah laku manusia menimbulkan pesimisme terhadap kemungkinan yang terdapat dalam metode dan teori psikologi untuk menerangi keajaiban tingkah laku manusia.
B.perkembangan proporium
Proprium atau propiate dapat didefinisikan seperti dalam kata “appropriate” sesuatu yang dimiliki seseorang adalah unik bagi seseorang. Proprium terdiri dari hal – hal dan proses – proses yang bersifat pribadi bagi seorang individu dan dapat menentukan seseorang yang unik. Contohnya,”saya sebagaimana dirasakan dan diketahui individu sehat”.
Perkembangan proprium terdapat tujuh tingkatan diantaranya :
• Diri jasmaniah
Bayi tidak dapat membedakan antara diri (“saya’) dan dunia sekitarnya. Berangsur - angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan pengalaman - pengalaman perseptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada “dalam saya” dan hal-hal lain “di luarnya”. Ketika bayi berusia 15 bulan,maka muncullah tingkat pertama proprium-diri jasmaniah.
• Identitas diri
Pada tingkatan kedua ini anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang “saya” atau “diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah.
• Harga diri
Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri. Pada tingkat ketiga ini anak membuat benda – benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, manipulasi dan mengubah lingkungan itu.
• Perluasan diri
Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak tersebut. Pada tingkat keempat ini permulaan dari kemampuan anak untuk memperpanjang dan memperluaskan dirinya.
• Gambaran diri
Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini berkembang dari interaksi-interaksi antara anak dan orang tua. Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkan supaya menampilkan tingkah laku-tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku-tingkah laku lain. Tingkatan kelima ini dapat mempelajari harapan – harapan orang tua kepada anak untuk mengembangkan dasar perasaan tanggung jawab moral.
• Diri sebagai pelaku rasional
Pada tingkatan keenam ini anak mempelajari aturan-aturan dan harapan baru di pelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang penting adalah diberikannya aktifitas dan tantangan intelektual. Anak belajar bahwa dia dapat memecahkan masalahnya dengan memakai proses-proses yang logis dan rasional.
• Perjuangan proprium
Allport percaya bahwa masa adolsence adalah suatu masa yang menentukan. Orang-orang sibuk mencari identitas diri yang baru, sangat berbeda dari identitas diri pada usia 2 tahun. Karena didorong dan ditarik dalam arah yang berbeda oleh orang tua dan lingkungan luar maka anak tersebut akan berusaha menemukan suatu kepribadian orang dewasa.
C. ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport
Ø Perluasan Perasaan Diri
Ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian-perhatiannya di luar diri. Akan tetapi, tidak cukup dengan berinteraksi dengan seseorang atau sesuatu diluar dirinya, misal pekerjaan. Allport menamakan hal ini sebagai “partisipasi otentik” yang di lakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia.
Ø Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap prang tua, anak, partner, teman akrab. Apa yang dihasilkan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik.
Perbedaan antara hubungan cinta dari orang – orang dengan hubungan cinta dari kepribadian yang sehat. Orang yang neurotis menerima cinta lebih banyak dari pada kemampuan mereka untuk memberinya. Sedangkan cinta dari kepribadian yang sehat adalah tanpa syarat dan tidak melumpuhkan atau mengikat.
Ø Keamanan Emosional
Kualitas keamanan emosional adalah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari kemauan dan keinginan. Orang yang sehat sabar menghadapi kemunduran – kemunduran ini, mereka tidak menyerah kepada kekecewaan tetapi mampu memikirkan cara – cara yang berbeda untuk mencapai tujuan – tujuan substitusi.
Ø Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sedangkan orang-orang neurotis kerapkali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang lain atau situasi yang jahat atau baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
Ø Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan dan bakat-bakat tertentu akan suatu tingkat kemampuan. Tetapi, tidaklah cukup hanya memiliki keterampilan-keterampilan yang relevan; kita harus menggunakan keterampilan itu secara ikhlas, antusias,melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
Ø Pemahaman Diri
Pengenalan diri yang baik menuntut pemahaman tentang hubungan-hubungan antara kedua gagasan ini, maka individu juga semakin matang. Hubungan lain yang penting adalah hubungan antara apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya dan apa yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Orang yang memiliki tingkatan ini pemahaman akan dirinya sangat tinggi atau wawasan dirinya tidak mungkin memproyeksikan kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.
Ø Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang-orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai batu sendi kehidupan mereka, dan ini memberi kontinuitas bagi kepribadian mereka. Allport menyebut dorongan ini yang mempersatukan “arah” (directness) dan lebih kelihatan pada kepribadian yang sehat dari pada orang neurotis.
D.perkembangan kepribadian self
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua segi lainnya. Segi ini adalah diri dan itu menggambarkan dengan bertambahnya kata “aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mulai mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi miliknya atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran memngenai siapa dia.
E.peranan positif regards dalam kepribadian
Memberi kepuasan terhadap anak jika dia mendapat kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang-orang lain, tetapi dia akan kecewa jika dia menerima celaan dan kurang mendapat kasih sayang dan cinta. Oleh karena itu peranan orang tua sangat penting dalam memberikan cinta dan kasih sayang bagi perkembangan anak.
f.ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
a.Terbuka pada Pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan luar disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Dimana orang dapat mengetahui tentang kodratnya.
b.Kehidupan Eksistensial
Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada moment itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atau pengalaman moment yang berikutnya.
c.Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Karena orang yang sehat terbuka sepenuhnya pada pengalaman, maka dia memiliki jalan masuk untuk seluruh informasi yang ada dalam suatu situasi membuat keputusan. Informasi ini berisi kebutuhan-kebutuhan orang itu, tuntutan-tuntutan sosial yang relevan,ingatan-ingatan terhadap situasi yang serupa pada masa lalu dan persepsi terhadap situasi sekarang. Karena terbuka pada semua pengalaman dapat menghidupkan pengalaman itu sepenuhnya, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi.
d.Perasaan Bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan atau rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau.
e.Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Mengingat sifat-sifat lain yang mereka miliki, sukar untuk melihat bagaimana seandainya kalau mereka tidak demikian. Orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman, dan percaya akan organisme mereka sendiri, yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang yang mampu mengungkapkan diri mereka dalam produk-produk dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka.
Referensi :
- buku psikologi pertumbuhan DUANE SCHULTZ
New Year
15 tahun yang lalu