Sabtu, 03 Oktober 2009

Teori Psikoanalisa dan Teori Psikososial

Penjelasan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud dan Teori Psikososial Erik H.Erikson
1. Teori Psikoanalisa
Memandang perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia.
Atau perspektifnya yaitu pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan kesadaran.
Psikoanalisis ditandai untuk metode penafsiran, bahwa pencarian makna yang tersembunyi dari apa yang nyata melalui tindakan dan pembicaraan atau imajiner produksi, seperti mimpi, deliriums, asosiasi bebas.

Perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam—manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tsb perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa diterima secara sosial.

Struktur Kepribadian
Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego.
Id (Das Es) adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”.
Ego (Das Ich) adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
Superego (Das Ueber Ich) adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.


2. Teori Psikososial
Teori delapan tahap Erikson, sebuah proses perkembangan ego atau diri yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.

Menurutnya, perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan. Dalam teori ini perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial—hubungan dgn orang lain. Perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang mengatasi krisis yang terjadi pd setiap tahapan sepanjang rentang kehidupan.

Tahapan Psikososial (Human Development, Diane E.Papalia):
a. Kepercayaan dasar vs ketidakpercayaan (lahir hingga 12-18 bulan)
Disini bayi mengembangkan kepercayaan bahwa dunia “nya” merupakan tempat yang baik dan aman
b. Autonomi vs rasa malu dan ragu (12-18 bulan hingga 3 tahun)
Anak mengembangkan keseimbangan independent dan kepuasaandiri terhadap rasa malu dan keraguan
c. Inisiatif vs Rasa bersalah (3 hingga 6 tahun)
Anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba aktivitas baru dan tidak terlalu terbebani rasa bersalah.
d. Industry vs inferioritas (6 tahun hingga pubertas)
anak belajar ketrampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompeten atau tidak bersaing
e. Identitas vs kekacauan identitas (pubertas hingga dewasa awal)
Remaja ahrus menentukan pemahaman dirinya sendiri atau kekacauan identitas, tidak mendapatkan identitas yang pasti
f. Intimasi vs isolasi (dewasa awal)
Mencoba membuat komitmen dengan orang lain, apabila tidak sukses maka akan terjadi peng isolasi an diri.
g. Produktivitas vs stagnasi (dewasa tengah)
Perhatian orang dewasa yang sudah matang adalah membangun dan membimbing generasi selanjutnya dan merasa tidak percaya diri.
h. Integritas vs putus asa (dewasa akhir)
Individu yang lebih tua mendapat penerimaan terhadap hidup, membuatnya dapat menerima kematian, atau sebaliknya, putus asa atas ketidakmampuannya menghidupkan kembali hidupnya.

Perbedaan Teori Psikoanalisa dan Teori Psikososial

Dalam (Human Development Edisi 9, Diane E.Papalia) teori Erikson lebih meyakinkan ketimbang Freud khususnya dalam hal penekanannya terhadap nilai penting pengaruh sosial dan kultural dan tentang perkembangan setelah remaja. Walaupun demikian, sebagaimana teori Freud, beberapa teori Erikson belum teruji secara ketat.
Ketika freud menekankan bahwa pengalaman di awal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen, Erikson malah menyatakan bahwa perkembangan ego bersifat seumur hidup.

Tidak ada komentar: