Sabtu, 03 Oktober 2009

SKIZOFRENIA

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah mendengar tentang Skizofrenia. Tapi sebenarnya apakah Skizofrenia itu? Saya akan membahas mengenai ini.
Skizofrenia dalam bahasa Yunani skhizein yang atinya memisahkan dan phren yang artinya pikiran. Jadi, Skizofrenia ini adalah sebuah psikiatri diagnosis yang menggambarkan gangguan mental yang ditandai juga dengan kelainan/ungkapan realitas.
Skizofrenia juga bisa dibilang adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Skizofrenia bisa dapat menyerang siapa saja. Menurut data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia, 75 % penderita Skizofrenia biasanya berumur 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa awal memang rentan terjadinya penyakit ini. Mungkin dikarenakan terlambatnya disadari oleh para keluarga dan lingkungannya, karena dianggap sebagai penyesuaian diri atau tahap penyesuaian dirinya dengan lingkungan.
Disini saya akan menuliskan gejala-gejala yang terjadi pada orang yang terkena Skizofrenia.
1. ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, dan acuh tak acuh.
2. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).
3. Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi.
4. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Biasanya gejala-gejala Skizofrenia ini dibagi menjadi 2 kelas yaitu :
1. Gejala-gejala positif
Seperti halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala negative
disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).

Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian sangat penting dan sangat diperlukan oleh penderita Skizofrenia.

(Dikutip juga dari Wikipedia Indonesia 2009, 16.30)

Tidak ada komentar: